Menjadi dewasa adalah hal yang aku benci saat ini
Meski itu adalah hal yang paling aku inginkan dulu
Hidup memang tidak senang membiarkanku tenang
Ada saja hal yang membuatku risau, membuatku galau
Tidak perlu hal besar
Hal kecilpun merayap dan bersarang di benak
Menjadi dewasa ternyata tak seindah novel yang kubaca saat remaja
Ada hal menyenangkan tentu saja, namun banyak juga yang menyiksa
Misalnya menjatuhkan sebuah gelas kaca
Dulu aku tak perlu risau karena aku muda
Anak muda dianggap wajar berbuat salah
Namun tak ada kata wajar di waktu dewasa
Aku harus membersihkan pecahan kaca dan menggantinya dengan yang baru
Menjadi dewasa kadang mengerikan
Aku bahkan kehilang kawan yang dulu kuanggap seperjuangan
Kalimat sahabat selamanya hilang entah kemana
Bukan salah siapa-siapa sebenarnya
Hanya konsekuensi pertimbangan sebagai orang dewasa yang kubuat sendiri
Hanya belokan di jalan hidup sepertinya
Namun begitu menyiksa
Menjadi dewasa bukan pilihan tapi tuntutan
Menjadi gila mungkin putusan pikiranku kini
Banyak hal yang ingin kuungkapkan tapi tak bisa
Menjadi dewasa menahanku untuk bercerita
Kupikir itu tidak penting diceritakan
Kupikir tak ada yang berarti dalam ceritaku
Kupikir mereka tak akan mengerti
Kupikir aku berpikir terlalu dangkal
Menjadi dewasa membuatku mengerti
Bahwa meski aku ingin sendiri aku tak bisa sendiri
Bahwa akupun manusia sama seperti mereka yang kusakiti
Bahwa merekapun manusia sama sepertiku yang disakiti
Bahwa aku selama ini berputar dalam "aku" dikepalaku
Bahwa garis yang kubuat kini memelintir kakiku
Dan bahwa kegelisahan ini adalah tuaian yang kutabur dari perbuatanku
Menjadi dewasa, ya aku masih mencobanya lagi dan lagi...
Meski itu adalah hal yang paling aku inginkan dulu
Hidup memang tidak senang membiarkanku tenang
Ada saja hal yang membuatku risau, membuatku galau
Tidak perlu hal besar
Hal kecilpun merayap dan bersarang di benak
Menjadi dewasa ternyata tak seindah novel yang kubaca saat remaja
Ada hal menyenangkan tentu saja, namun banyak juga yang menyiksa
Misalnya menjatuhkan sebuah gelas kaca
Dulu aku tak perlu risau karena aku muda
Anak muda dianggap wajar berbuat salah
Namun tak ada kata wajar di waktu dewasa
Aku harus membersihkan pecahan kaca dan menggantinya dengan yang baru
Menjadi dewasa kadang mengerikan
Aku bahkan kehilang kawan yang dulu kuanggap seperjuangan
Kalimat sahabat selamanya hilang entah kemana
Bukan salah siapa-siapa sebenarnya
Hanya konsekuensi pertimbangan sebagai orang dewasa yang kubuat sendiri
Hanya belokan di jalan hidup sepertinya
Namun begitu menyiksa
Menjadi dewasa bukan pilihan tapi tuntutan
Menjadi gila mungkin putusan pikiranku kini
Banyak hal yang ingin kuungkapkan tapi tak bisa
Menjadi dewasa menahanku untuk bercerita
Kupikir itu tidak penting diceritakan
Kupikir tak ada yang berarti dalam ceritaku
Kupikir mereka tak akan mengerti
Kupikir aku berpikir terlalu dangkal
Menjadi dewasa membuatku mengerti
Bahwa meski aku ingin sendiri aku tak bisa sendiri
Bahwa akupun manusia sama seperti mereka yang kusakiti
Bahwa merekapun manusia sama sepertiku yang disakiti
Bahwa aku selama ini berputar dalam "aku" dikepalaku
Bahwa garis yang kubuat kini memelintir kakiku
Dan bahwa kegelisahan ini adalah tuaian yang kutabur dari perbuatanku
Menjadi dewasa, ya aku masih mencobanya lagi dan lagi...
Komentar
Posting Komentar